Jumat, 03 Juni 2016

HARAPAN UNTUK PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH DTPK & DBK

Semoga Pelayanan Kesehatan Di Daerah DTPK & DBK ini Khususnya Daerah Penempatan'Q di Kimaam,Papua Bisa Optimal Sehingga dapat mencapai Derajat Kesehatan Setinggi Tingginya.... Semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan. Tak Terasa sudah setahun lebih berada di pulau terapung kimaam... Banyak Suka & Duka Semuanya Datang silih berganti.... "SEMUANYA ADALAH PROSES PEMBELAJARAN DALAM KEHIDUPAN" Ketika Ada Duka dalam hati yang kemudian menyesakkan rongga dada, "YAHH INILAH COBAAN KEHIDUPAN"... Semangad tankan redup bila ketulusan ada di hati. Lakukan Kebaikan Walaupun Itu sekecil Bulir padi, Karna Kebaikan Tuhan Sungguh Besar.... Menolong dengan Ketulusan, Pastilah Tuhan Kan Selalu Memberikan Kebaikan.... Ayoo Semangad!!!! Salam Sehat @Nusantara Sehat @SitiHajrianti,S.S.T.Keb.
 

 _______Siti Hajrianti,S.S.T.Keb.________

Kamis, 02 Juni 2016

Kegiatan Peningkatan Pelayanan KB berkualitas Di Puskesmas Kimaam,Papua


Kegiatan Peningkatan Pelayanan KB berkualitas
Oleh: Siti Hajrianti,S.S.T.Keb.


-          Latar Belakang
Keberhasilan program KB ditentukan oleh pelayanan  kesehatan yang diberikan sepanjang siklus usia reproduksi: 1) pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja; 2) konseling kesehatan reproduksi pada calon pengantin, 3) konseling dan pelayanan KB pada PUS, 4) konseling KB pasca persalinan pada Bumil, 5) pelayanan KB pasca persalinan pada bulin/bufas 6) pelayanan KB interval.
Untuk Kesehatan Ibu dan mengatur jarak kehamilan, Kontrasepsi dapat menjadi pilihan pasca persalinan. KB Pasca persalinan yaitu: pemanfaatan/ penggunaan metode kontrasepsi  dalam waktu 42 hari pasca bersalin/masa nifas. KB pascapersalinan menggunakan Metode KB modern yang tidak mengganggu proses laktasi, misalnya IUD, kondom, suntik progestin (3 bulanan), pil progestin & implan.
Cakupan Peserta KB aktif di Puskesmas Kimaam tahun 2014 masih sangat rendah yaitu sebesar 5%, sedangkan target yang diharapkan yaitu sebesar 70%. Hal ini menunjukan bahwa pengguna KB Aktif masih sangat rendah di Wilayah kerja Puskesmas Kimaam. Inilah yang menjadi latar belakang dalam upaya kegiatan peningkatan pelayanan KB Berkualitas.
-          Tujuan
Mengatur Jarak Kehamilan Dan Mencegah Kehamilan yang tidak di inginkan.
-          Pihak yang dilibatkan : Bidan
-          Sasaran : Ibu/ WUS
-          Rincian kegiatan : Konseling Dan Peningkatan Pelayanan KB berkualitas.
-          Tabel Indikator Keberhasilan, mengacu kepada Lembar Tabel Indikator Keberhasilan :
Indikator Keberhasilan
Outcome
Strategi Pencapaian
Pencapaian Kuartal II
Pencapaian Kuartal III
Pencapaian Kuartal IV
Meningkatnya Cakupan Pelayanan KB (Target Nasional: 70 %)
Mencegah KTD dan mengatur jarak kehamilan
Promosi kesehatan tentang Definisi, manfaat, dan jenis KB serta memberikan pelayanan KB berkualitas.
Cakupan Pelayanan KB tahun 2014=3% sedangkan Cakupan Pelayanan KB Bulan Januari-Desember Tahun 2015=37%
Kegiatan Peningkatan Pelayanan KB berkualitas akan dilaksanakan pada Bulan Januari– Desember 2016
Kegiatan Pelayanan KB berkualitas telah dilaksanakan di Bulan Januari-Mei 2016. Cakupan Pelayanan KB Bulan Januari-April 2016=13,5 %

§  Rencana Tindak Lanjut: Evaluasi dan Monitoring agar program pelayanan KB Berkualitas dapat terus terlaksana dengan baik dan dapat meningkatkan cakupan pelayanan KB secara berkelanjutan.

-          Dokumentasi


__________Oleh: Siti Hajrianti,S.S.T.Keb.______KIMAAM,PAPUA________

Pelayanan Rumah Tunggu Di Puskesmas Kimaam,Papua



Pelayanan Rumah Tunggu Di Puskesmas Kimaam,Papua
 Oleh: Siti Hajrianti,S.S.T.Keb. 

-          Latar Belakang
Rumah tunggu kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang berada dekat fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas), yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya (suami/kader/dukun atau keluarga) selama beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin. Puskesmas Kimaam terletak di daerah kepulauan kategori DTPK & DBK yang memiliki wilayah kerja awalnya terdiri dari 11 kampung, namun ada pemekaran 3 kampung baru ditahun 2016 sehingga menjadi 14 kampung yang dimana akses untuk 7 kampung luar sangat sulit sehingga Rumah Tunggu sangatlah membantu untuk memberikan tempat tinggal sementara bagi Ibu hamil dan keluarga yang jauh dalam menanti kelahiran Bayi, sehingga persalinan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan.
-          Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1.Meningkatkan cakupan program kesehatan ibu
2.Meningkatkan akses masyarakat kepada pelayanan kesehatan ibu oleh Nakes
3.Memudahkan deteksi dan tata laksana dini komplikasi maternal-neonatal
4.Mendukung sistem dan pelayanan rujukan maternal-neonatal
5.Mendorong kemitraan dengan lintas sektor
6.Mendorong keswadayaan masyarakat dan dukungan Pemda untuk program kesehatan ibu
-          Pihak yang dilibatkan : Bidan, Ahli Gizi, Tokoh Agama, Kesmas.
-          Sasaran : Ibu hamil, bersalin dan nifas (dengan atau tanpa faktor risiko) yang sulit mendapatkan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan status kesehatannya (mis: daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan).
-          Rincian kegiatan : Kegiatan Pelayanan Di Rumah Tunggu Berupa Penyuluhan, Konseling Perawatan Bayi, Tanya Jawab, Mengajarkan Ibu Perawatan Payudara dan kegiatan lainnya sesuai Kondisi Ibu
-          Tabel Indikator Keberhasilan, mengacu kepada Lembar Tabel Indikator Keberhasilan :
Indikator Keberhasilan
Outcome
Strategi Pencapaian
Pencapaian kuartal II
Pencapaian kuartal III
Pencapaian kuartal IV
Ibu Mau Bersalin Di Fasilitas Kesehatan
Persalinan Aman dan Bayi Sehat
Meningkatkan Pelayanan Di rumah Tunggu
Pelayanan di rumah tunggu telah dilaksanakan pada Bulan Juni- Desember 2015
Pelayanan di rumah tunggu dilaksanakan pada Bulan Januari- Desember 2016.
Pelayanan di rumah tunggu telah dilaksanakan pada Bulan Januari- Mei 2016.
§  Rencana Tindak Lanjut : Memonitoring dan evaluasi kegiatan agar pelayanan rumah tunggu dapat terlaksana secara efektif dan Komprehensif.
                                           
Dokumentasi




 __________Oleh: Siti Hajrianti,S.S.T.Keb. _______Kimaam, Papua__________

Kemitraan Bidan dan Dukun Yang Dilaksanakan Puskesmas Kimaam-Papua



Kemitraan Bidan dan Dukun Yang Dilaksanakan Puskesmas Kimaam-Papua

Oleh: Siti Hajrianti,S.S.T.Keb.

Latar Belakang
Kemitraan Bidan dan Dukun Diharapkan seluruh Ibu hamil dan Ibu Bersalin Dapat Diantarkan  oleh dukun ke fasilitas kesehatan sehingga terjalin kemitraan Bidan dan dukun. Selain Itu, Pemeriksaan Kehamilan dan Pertolongan persalinan dapat ditangani oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kemampuan dan keterampilan kompeten serta tetap melibatkan dukun pada kegiatan yang terbatas dan tidak membahayakan ibu dan bayinya.
Rendahnya Cakupan K4 dan Rendahnya Cakupan Pertolongan oleh Nakes di fasilitas kesehatan  merupakan  masalah yang terjadi di wilayah kerja puskesmas kimaam. Berbagai hal yang  menyebabkan rendahnya Cakupan Pertolongan oleh Nakes di fasilitas kesehatan  dan setelah dilakukan pengkajian dan interviuw lebih lanjut ditemukan fakta bahwa banyak Ibu yang melahirkan di Dukun. Puskesmas kimaam terletak di distrik kimaam dan memiliki 11 kampung meliputi 5 kampung dalam dan  6 kampung luar, hampir di semua kampung memiliki dukun Ibu & Bayi. Pada Bulan Mei Tahun 2016 Distrik Kimaam Pemekaran 3 Kampung Baru, Sehingga Memiliki 14 Kampung yang meliputi 7 kampung dalam dan 7 kampng Luar.
Mengingat bahaya komplikasi saat persalinan sangat besar yaitu dapat mengancam nyawa Ibu dan Bayi Serta meningkatkan mortalitas dan mobilitas maka persalinan haruslah di tangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Untuk mendukung tercapainya persalinan oleh Nakes di fasilitas kesehatan dan Ibu sehat Bayi Selamat,  maka perlu dilakukan kemitraan bidan dan dukun. Dengan demikian diharapkan dukun mau mengantarkan Ibu bersalin ke petugas kesehatan dan hal ini dapat meningkatkan Cakupan Pertolongan Persalinan yang aman oleh Nakes di fasilitas kesehatan.
-          Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Menjalin Kemitraan dan Kerjasama antara Bidan dan Dukun sehingga dukun mau mengantarkan Ibu bersalin ke petugas kesehatan.
Menggeser peran dukun bayi dalam pertolongan persalinan sebagai mitra bidan, yang semula sebagai penolong persalinan menjadi kegiatan perawatan bayi dan ibu setelah persalinan
-          Pihak yang dilibatkan (dan peran masing-masing): Distrik, Dukun,  Kepala Kampung di 14 Kampung.
-          Sasaran: Dukun
-          Rincian kegiatan:  Pihak Distrik Meminta Kepada Kepala Kampung untuk membuatkan  SK Dukun Di setiap Kampung  sehingga pihak puskesmas dapat mengetahui nama dukun yang diakui di tiap kampung agar kemitraan dapat terjalin kemitraan antara bidan dan dukun dalam hal mengantarkan Ibu Hamil & Ibu Bersalin Ke Bidan di Fasilitas Kesehatan (Puskesmas Kimaam). Kemitraan antara Bidan Dan Dukun  menggunakan Dana BOK.


-          Tabel Indikator Keberhasilan, mengacu kepada Lembar Tabel Indikator Keberhasilan :
Indikator Keberhasilan
Outcome
Strategi Pencapaian
Pencapaian Kuartal II
Pencapaian Kuartal III
Pencapaian Kuartal IV
Cakupan Persalinan Oleh Nakes Di fasilitas kesehatan dapat mencapai target 90%
Bersalin Aman & Selamat
Menjalin Kemitraan Dengan Dukun sehingga dukun mau mengantarkan Ibu Bersalin Ke Petugas Kesehatan dan bersalin di Fasilitas Kesehatan.
Kemitraan Bidan Dan Dukun belum terlaksana sepenuhnya karena masih dalam tahapan pengenalan dukun di tiap kampung dan meminta izin kepada kepala kampung untuk kegiatan tersebut.
Kemitraan Bidan Dan Dukun  Akan dilaksanakan di bulan April-Desember 2016 dengan menggunakan dana BOK untuk pembayaran transportasi dukun ke puskesmas kimaam.
Kemitraan Bidan Dan Dukun  dilaksanakan di bulan April-Desember 2016 dengan menggunakan dana BOK untuk pembayaran transportasi dukun ke puskesmas kimaam.
§  Rencana Tindak Lanjut : Memonitoring dan mengevaluasi keberhasilan kegiatan di setiap bulannya apakah mempengaruhi peningkatan cakupan k1, k4 & PN.

-          Dokumentasi



_________Oleh: Siti Hajrianti,S.S.T.Keb.______Kimaam, PAPUA______