Rabu, 29 Oktober 2014

Hernia



H E R N I A






DEFINISI
Hernia adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa bagian dari usus.
Hernia adalah  tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup.
Hernia inguinalis adalah penonjolan hernia yang terjadi pada kanalis inguinal (lipat paha). Operasi hernia adalah tindakan pembedahan yang dilakukan untuk mengembalikan isi hernia pada posisi semula dan menutup cincin hernia.
Pengertian Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya yang normal malalui sebuah defek konsenital atau yang didapat. (Long, 1996 : 246). Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu rongga melalui lubang (Oswari, 2000 : 216).

KLASIFIKASI  HERNIA

Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi:
  • Hernia congenital /bawaan.
  • Hernia akuisita
Berdasarkan sifatnya hernia terbagi menjadi:
  • Hernia reponible yaitu bila isi hernia dapat dimasukkan kembali. Usus keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau didorong masuk. Tidak terdapat keluhan atau gejala obstruktif.
  • Hernia ireponible yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga, hal ini disebabkan perlengketan isi usus pada peritoneum kantong hernia. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda sumbatan usus.
Berdasarkan isinya hernia dibagi menjadi:
  • Hernia adipose, yaitu hernia yang isinya jaringan lemak.
  • Standing hernia, yaitu hernia yang isinya kembali sebagian dari dinding kantong hernia.
  • Hernia litter, hernia inkaserata/ strangulasi yang sebagian dinding ususnya terjepit dalam cincin hernia.

Tanda Dan Gejala Hernia
 
1. Hernia reponible tanda dan gejalanya:
  • Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan
  • Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen misalnya inguinal, femoralis dan lain-lain. Benjolan timbul saat mengejan BAB, mengangkat beban berat ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada waktu istirahat baring.
  • Kadang-kadang perut kembung.
  • Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi hernia maka tidak dapat dimasukkan lagi (ireponibel).
2. Hernia inkarserata, tanda dan gejalanya :
  • Adanya gambaran obstruksi usus dimana pasien mengalami obstipasi, muntah, tidak flatus, perut kembung dan dehidrasi.
  • Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
  • Bila lelah terjadi strangulasi. Pasien mengalami nyeri hebat di daerah hernia, dimana nyeri menetap karena rangsangan peritoneum. Pada pemeriksaan local ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan lagi diserta nyeri tekan dan tergantung keadaan isi hernia.
  • Dapat dijumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local, keadaan ini merupakan keadaan gawat darurat dan memerlukan pertolongan segera.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien hernia adalah :
  • Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit darah.
  • Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.

PATOFISIOLOGI
Pemijatan ke arah atas dapat menyebabkan isi benjolan tersebut pecah atau membengkak, sehingga menyebabkan keadaan berbahaya. Hernia dilipat paha pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Biasanya luka operasi akan sembuh dalam beberapa hari saja. Infeksi akibat hernia menjadikan penderita merasakan nyeri yang hebat dan infasi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus sangat ditangani dan dokter karena dapat mengancam nyawa penderita. Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia atau cincin hernia. Pembuluh darah di daerah tersebut lama kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh darah perut sehingga dapat menyebabkan terjadi infeksi di dalam tubuh.

PENYEBAB / ETIOLOGI
            Hernia dapat terjadi pada semua umur, baik tua atau muda. Pada kanak-kanak atau bayi, lebih sering disebabkan kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya fetus atau buah zakar. Biasanya sering terkena hernia adalah bayi atau anak laki-laki. Pada orang dewasa hernia terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena faktor usia.
Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan batuk yang kronik, susah buang air besar, adanya pembesaran prostate pada pria serta orang yang sering mengangkut barang-barang berat.  Hernia akan meningkat seiring dengan penambahan umur. Disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyangga yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat.

MANIFESTASI KLINIS
1. Menangis terus
2. Muntah
3. Distensi abdomen
4. Feces berdarah
5. Nyeri bila sudah ditemukan komplikasi
6. Benjolan yang hilang timbul di paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring
7. Gelisah, kadang-kadang perut kembung
8. Konstipasi

PENATALAKSANAAN
            Sebenarnya tidak semua hernia harus di OP,  Bila jaringan hernia masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga atau korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak/bayi, reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan harus dilakukan adalah melalui operasi. Tindakan bedah pada hernia adalah herniotomi dan herniorafi. Pada bedah efektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan kantong diikat dan dilakukan Bassiny Plasty atau teknik yang lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Manajemen Terapi hernia
  1. Terapi Pembedahan  Dapat dilakukan herniotomi dan herniografi (menjahit kantong hernia).  Tindakan pembedahan lebih efektif pada hernia reponibel karena dikawatirkan terjadi komplikasi. Kondisi usus harus diperhatikan pada hernia inkarserata atau strangulata, bila terjadi nekrosis harus direseksi. Metode pembedahan antara lain :
  2. Terapi Konservatif  Pada hernia reponibel dilakukan tekanan secara terus-menerus pada benjolan seperti dengan bantal pasir, pasien tidur pada posisi supine anti trendernburg atau memakai korset.
·         Perbaikan bassini:  Kantung indirect dibuka, diperiksa dan diligasi. Bagian dasar inguinalis  diperkuat dengan menjahit fascia transversalis pada ligamentum inguinalis di belakang funikulus.
·         Ligasi tinggi kantong hernia:  Merupakan tindakan pada hernia inguinalis pada bayi dan anak.
·         Perbaikan shoudice:  Fascia transversal dibagi secara longitudinal dan kedua lembaran diimbrikasi pada ligamentum inguinal. Perbaikan diperkuat dengan menjahit musculus obligus internus dan conjoined tendon pada opneurosisi obligustrenus, untuk hernia direk dan indirek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar