BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat
gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Menstruasi
merupakan peristiwa paling penting pada masa pubertas yang merupakan pertanda
“biologis” dari “kematangan seksual” yang umumnya terjadi semenjak usia ± 11-16
tahun.
Pada usia yang masih sangat muda dan kurang disiplin dalam
kebersihan diri, haid merupakan beban baru dimana wanita menentang dengan keras
untuk membersihkan diri dan ia akan berusaha untuk menyembunyikan kotoran/malas
bersuci.
Untuk Mengetahui secara terperinci mengenai menstruasi, akan
disajikan pada Bab II Pembahasan.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk mengetahui Gangguan- Gangguan apa saja yang terjadi
pada masa menstruasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang
disertai dengan perdarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya kecuali
pada saat kehamilan. Menstruasi yang pertama atau menarche paling sering
terjadi pada usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16
tahun tergantung factor-faktor yang mempengarui kedewasaan atau perkembangan
hormone pada gadis itu sendiri.
Menstruasi merupakan peristiwa paling penting pada masa pubertas
yang merupakan pertanda “biologis” dari “kematangan seksual” yang umumnya
terjadi semenjak usia ± 11-16 tahun.
Pada masa ini timbul bermacam-macam peristiwa :
- Reaksi hormonal
- Reaksi biologis
- Reaksi psikis
Mentruasi menjadi suatu pengalaman
psikis dimana biasanya sebelum mendapatkan menarche (menstruasi yang terjadi
pada pertama kali) setiap anak wanita mempunyai antisipasi yang berbeda-beda
yang juga merupakan “reaksi individual”. Semakin muda usia maka semakin belum
siap menerima peristiwa haid yang juga bisa terjadi peristiwa “shock reaction” (perasaan
- perasaan tidak enak, mual, cepat lelah, depresi, sedih, tertekan).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Menstruasi
- Usia anak
- Tingkat perkembangan psiko/jiwa
- Lingkungan
- Pendidikan
Pada masa menstruasi banyak sekali
terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
Gangguan - gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1.
TRAUMA GENITALIA
Reaksi psikis saat haid yang pertama
yaitu “trauma genitalia”, dimana muncul gambaran fantasi yang aneh-aneh yang
menimbulkan kecemasan, ketakutan dan perasaan bersalah-berdosa. Untuk orang
yang belum siap menghadapi menstruasi, ia akan menganggap peristiwa “kotor
menjijikkan” dimana ia akan terus menerus membersihkan genitalianya.
2.
TEORI CLOACA
(Riool, slurn brung, kanal atau
membuang kotora, ujung dari liang usus tempat bermuaranya saluran kencing dan
poros usus) yang menyatakan : segala
sesuatu yang keluar dari rongga tubuh itu kotor, najis,menjijikan, serta
merupakan tanda noda dan tak suci.
3.
FOBIA
Fobia
Adalah Ketakutan yang tak beralasan. Fobia pada menstruasi timbul akibat Kecemasan
atau ketakutan terhadap menstruasi. Maksudnya disini, jika keregangan dan
kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi
maka akan menimbulkan Fobia.
4.
HYPOCHONDRIA = rasa tertekan
Merasa
terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini
misalnya saja wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari
contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan
aktivitas-aktivitas lainnya.
5. PARANOID
Orang dengan kepribadian paranoid
memproyeksikan konflik dan permusuhan mereka dengan orang lain. Mereka umumnya
dingin dan menjauh dari hubungan. Paranoid dalam masalah menstruasi yaitu Penolakan
dari dirinya, atau ia tidak siap menghadapi menstruasi atau ada juga yang
mengartikan paranoid sebagai ketakutan dan fantasi rasa sakit.
Cara mengatasi gangguan-gangguan
psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling
serta menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas
sebagai konselor ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa
proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan
terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif
yang berguna mengenai menstruasi agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap
proses menstruasi tersebut.
3. Memberikan saran untuk mengurangi
ketegangan dan rasa nyeri proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang
cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian
perut.
4. Memberikan support mental atau
dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam
menghadapi masa menstruasi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mentruasi menjadi suatu pengalaman
psikis dimana biasanya sebelum mendapatkan menarche (menstruasi yang terjadi
pada pertama kali) setiap anak wanita mempunyai antisipasi yang berbeda-beda
yang juga merupakan “reaksi individual”. Semakin muda usia maka semakin belum
siap menerima peristiwa haid yang juga bisa terjadi peristiwa “shock reaction”
(perasaan - perasaan tidak enak, mual, cepat lelah, depresi, sedih, tertekan).
Pada masa menstruasi banyak sekali
terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.
B. Saran
Bagi Seorang bidan, cara mengatasi gangguan-gangguan
psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling
kepada yang mengalami masalah2 menstruasi
Berpikirlah
bahwa menstruasi itu sesuatu yang wajar. Agar hal itu tak
menjadi beban psikologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar